A. Konflik
Dalam kehidupan sehari-hari, kadang-kadang individu menghadapi beberapa macam motif yang saling bertentangan. Dengan demikian individu berada dalam keadaan konflik psikis, yaitu suatu pertentangan batin, suatu kebimbangan, suatu keragu-raguan, motif mana yang akan diambil.
Konflik dapat dibedakan menjadi :
1. Approach – approach conflict (Konflik menjauh-menjauh)
yaitu kondisi psikis yang dialami individu karena menghadapi dua motif negatif yang sama kuat. Motif negatif itu adalah motif yang tidak disenangi individu.
2. Approach – avoidance conflict (Konflik mendekat-menjauh)
yaitu kondisi psikis yang dialami individu karena menghadapi satu situasi mengandung motif positif dan negatif sama kuat.
3. Avoidance – avoidance conflict (Konflik mendekat-mendekat)
yaitu kondisi psikis yang dialami individu karena menghadapi dua motif positif yang sama kuat. Motif positif maksudnya adalah motif yang disenangi atau yang diinginkan individu.
4. Double approach-avordance conflict (Konflik ganda)
yaitu konflik psikis yang dialami individu dalam menghadapi dua situasi atau lebih yang masing-masing mengandung motif positif dan negatif sekaligus dan sama kuat.
B. Frustasi
Frustasi dapat diartikan sebagai kekecewaan dalam diri individu yang disebabkan oleh tidak tercapainya keinginan. Pengertian lain dari frustasi adalah “rasa kecewa yang mendalam karena tujuan yang dikehendaki tak kunjung terlaksana”.
Menurut Sarlito Wirawan, sumber yang menyebabkan frustasi dikelompokkan menjadi tiga golongan :
1. Frustasi lingkungan
yaitu frustasi yang disebabkan oleh rintangan yang terdapat dalam lingkungan.
2. Frustasi pribadi
yaitu frustasi yang timbul dari ketidak mampuan orang itu mencapai tujuan. Dengan kata lain, frustasi tersebut timbul karena adanya perbedaan antara keinginan dengan tingkat kemapuannya. Atau ada perbedaan antara idea self dengan real selfnya.
3. Frustasi konflik
yaitu frustasi yang disebabkan oleh konflik dari berbagai motif dalam diri seseorang. Dengan adanya motif-motif yang saling bertentangan maka pemuasan diri dari salah satunya akan menyebabkan frustasi bagi yang lain.
Adapun wujud dari cara-cara individu dalam mereaksi frustasi itu diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Agresi marah (angry agression)
yaitu akibat tujuan yang akan dicapainya mengalami kegagalan, individu menjadi agresif, marah-marah, dan merusak, baik terhadap dirinya maupun terhadap situasi di luar dirinya.
2. Bertindak secara ekplosif, baik dengan perbuatan jasmaniah maupun dengan ucapan-ucapan.
3. Dengan cara introversi
yaitu dengan menarik diri dari dunia nyata dan masuk ke dunia khayal (day dreaming).
4. Perasaan tak bahagia
reaksi ini menunjukkan sikap tak berdaya, patah hati, pasif dan terkadang sampai sakit.
5. Kemunduruan (regression)
yaitu tingkah laku yang kekanak-kanakan, seperti ngompol dan mengisap ibu jari.
6. Fiksasi
mengulang kembali sesuatu yang menyenangkan, atau kemandekan dalam perkembangan berikutnya.
7. Penekanan
dengan cara menekan pengalaman traumatis, keinginan, kekesalan atau ketidak senangan ke alam tidak sadar.
8. Rasionalisasi
usaha-usaha mencari-cari dalih pada orang lain untuk menutupi kesahalan (kegagalan).
9. Proyeksi
meleparkan sebab kegagalannya para orang lain atau sesuatu di luar dirinya.
10. Kompensasi
individu berusaha untuk menutupi kekurangan atau kegagalannya dengan cara-cara lain yang dianggap memadai.
11. Sublimasi
mengalihkan tujuan pada tujuan lain yang mempunyai nilai sosial atau etika yang lebih tinggi.
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
ReplyDeleteSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 8 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
arena-domino.net
arena-domino.org
100% Memuaskan ^-^