19 April 2013

Perubahan Gaya Hidup Akibat Perkembangan Teknologi





A. Pendahuluan

Teknologi, sesuatu yang telah menjadi bagian dari hidup manusia, tidak bisa dipungkiri lagi bahwa teknologi tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Teknologi diciptakan untuk membantu pekerjaan manusia. Perkembangan teknologi yang sangat pesat pada saat ini telah membawa perubahan yang sangat besar bagi manusia dibandingkan dengan zaman dahulu sebelum teknologi berkembang pesat. Pada zaman dahulu, sebelum adanya teknologi, semua pekerjaan manusia dilakukan secara manual saja sehingga banyak menguras tenaga. Gaya hidup manusia tersebut berubah seiring adanya perkembangan teknologi dari zaman ke zaman sehingga terbentuknya sebuah gaya hidup manusia yang modern, digital dan serba instan. Tentu saja perubahan gaya hidup tersebut sangat mempengaruhi psikologi manusia dalam hubungannya dengan manusia lain dan lingkungannya. 

B. Teknologi dan perubahan gaya hidup

Jika mengutip dari pendapat Alvin Toffler saat ini kita sedang menghadapi gelombang ketiga atau third wave. First Wave atau gelombang pertama berlangsung pada tahun 1650-1750. First Wave dikenal sebagai masa bercocok tanam. Pada gelombang pertama seluruh kegiatan masyarakat masih dilakukan secara manual. Manusia masih menggunakan tenaga dan otot untuk bekerja. Seperti contohnya mencangkul, berburu, dan bepergian dilakukan dengan tenaga.

Second Wave atau gelombang kedua dimulai pada abad ke-18 yang dinamakan sebagai masa industrialisasi yang mana tenaga dan otot mulai diganti dengan mesin. Kegiatan yang dulu masih menggunakan tenaga mulai diganti dengan mesin. Industri besar yang awalnya menggunakan tenaga manusia mulai diganti dengan mesin. Produksi massal mengakibatkan kelahiran bentuk baru ekonomi dan adopsi dari konsep-konsep manajerial yang baru seperti: standardisasi, spesialisasi, sentralisasi, sinkronisasi, ekonomi skala dan perusahaan.

Menjelang akhir perang dunia ke dua. Gelombang ketiga mulai muncul. Mesin tidak sepenuhnya tergantikan, namun ditambah dengan adanya pengetahuan. Masa gelombang ketiga dinamakan abad informasi. Pada abad informasi mulai muncul de-massification and de-centralization and consumerism. 

Demassified atau demasifikasi adalah sebuah perubahan dari penggunaan secara massal (massification) teknologi komunikasi menjadi penggunaan secara individual. Demasifikasi bisa juga diartikan sebagai sebuah era yang ditandai oleh semakin aktifnya user/ komunikan/ khalayak/ konsumen/ dalam penggunaan media yang dipakainya Demasifikasi yang sedang terjadi saat ini membawa dampak positif dan negative terhadap gaya hidup manusia. Dibawah ini adalah dampak positif dari perubahan gaya hidup manusia :

1. Gaya hidup digital

Gaya hidup digital adalah istilah yang menggambarkan fenomena zaman sekarang, yaitu sebagai revolusi gaya hidup (bahkan budaya hidup) akibat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang makin pesat. Dengan menggunakan peralatan digital, pekerjaan bisa dilakukan dengan lebih efisien dalam arti menghemat  biaya dan juga waktu, dapat lebih efektif karena tujuan pekerjaan bisa dicapai lebih cepat daripada sebelumnya. Para ahli mengatakan bahwa tujuan utama gaya hidup digital adalah optimalisasi produktivitas dengan menggunakan berbagai perangkat dari manfaat teknologi informasi.

Sebagai contoh yaitu ketika akan berkomunikasi dengan orang lain. Pada zaman dahulu  sebelum adanya telepon, manusia berkomunikasi melalui surat. Butuh waktu yang sangat lama supaya surat tersebut diterima oleh si penerima surat. Apalagi jika informasi yang akan disampaikan adalah informasi yang sangat penting dan harus segera disampaikan maka pemakaian surat akan menjadi tidak efektif. Tetapi seiring dengan kemajuan teknologi, sekarang ini manusia dapat memanfaatkan berbagai layanan teknologi komunikasi seperti sms, telepon, email dan bahkan sosial media yang memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan seluruh orang di dunia tanpa terbatas jarak dan waktu. Tentu saja hal ini dapat meningkatkan keefesiensian berkomunikasi bagi manusia.

Gaya hidup digital juga dapat menghemat bahan baku kertas. Semua buku-buku atau literature yang lazimnya di cetak di atas kertas, maka dengan adanya digitalisasi, buku-buku dan literature tersebut dapat hanya berupa file-file digital seperti dalam dokumen word, pdf, dll. Sehingga kebutuhan akan kertas pun dapat dikurangi dan biaya juga dapat diminimalisasi karena tidak perlu menghabiskan uang untuk mencetaknya dalam bentuk buku. Saat ini juga sudah banyak beredar e-book (electronic book) yang bisa didapatkan dari internet secara gratis maupun berbayar. Bahkan pemerintah sekalipun sudah menggalakkan pemakaian e-book untuk buku penunjang sekolah.

Selain perubahan gaya hidup yang memberikan dampak positif diatas, teknologi juga dapat memberikan dampak berupa gaya hidup negative, yaitu :

1.    Gaya hidup modern


Perkembangan teknologi terutama teknologi informasi menyebabkan manusia mau tidak mau harus mengikuti perkembangan tersebut supaya tidak dibilang ketinggalan zaman. Hal inilah yang mendasari terbentuknya gaya hidup baru yaitu gaya hidup modern. Namun, perkembangan gaya hidup modern ini tidak sesuai dengan norma-norma dan etika yang berlaku di masyarakat. Sehingga terjadilah perubahan sikap dan perilaku masyarakat yaitu berupa kemerosotan moral. Berikut ini adalah dampak negative dari gaya hidup modern:

  • Individual space meningkat, yaitu meningkatnya ruang invidual karena telah memperoleh informasi melalui media komunikasi yang canggih, misalnya internet. Orang akan lebih menyukai duduk di depan computer yang berinternet daripada bersosialisasi dengan orang lain di dunia nyata. Dengan demikian, social space akan menyempit dan digusur dengan individual space tersebut.
  • Kecemasan sosial terhadap suatu fenomena meningkat. Dengan adanya media komunikasi yang berteknologi tinggi maka informasi akan lebih cepat menyebar. Contohnya, informasi mengenai wabah flu burung. Sebelum adanya informasi tersebut, orang tidak takut mengkonsumsi unggas. Namun setelah adanya informasi yang menyebar dengan cepat mengenai flu burung maka kecemasan sosial terjadi, yaitu orang merasa takut untuk mengkonsumsi unggas. Begitu juga fenomena tsunami di Aceh, sehingga setiap kali gempa di beberapa daerah, orang akan mencari informasi tentang kemungkinan tsunami. Inilah yang menjadi contoh adanya kepanikan sosial (social anxiety) karena media komunikasi berteknologi tinggi yang membahana.
  • Kriminalitas meningkat; jika kita melihat tayangan di TV mengenai informasi atau film tentang kriminalitas dengan modus yang canggih maka ini sebenarnya merupakan inspirasi bagi pelaku kejahatan lainnya. Proses meniru tayangan kriminalitas ini yang dikenali sebagai modeling perilaku kejahatan. Apalagi kalau kita mencermati modus operandi kejahatan di dunia maya (internet) yang sedang marak maka seolah-olah mudah sekali melakukan kejahatan yang dibantu dengan media komunikasi berteknologi tinggi. 
  • Terbentuknya suatu generasi baru yang disebut ‘generasi merunduk’ atau ‘generasi bisu’. Generasi bisu adalah sebutan untuk sebuah generasi yang tak banyak berkomunikasi secara tatap muka. Komunikasi mereka hanya melalui dunia maya. Mereka lebih banyak mengenal orang-orang nun jauh dari pelosok bumi yang mungkin tak memakai identitas mereka yang sebenarnya. Sebuah generasi yang tak mengenal tenggang rasa. Teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan setiap orang untuk mengungkapkannya secara bebas tanpa harus berbicara langsung. Sayangnya, kondisi ini membuat pemakainya menjadi gagap ketika harus berbicara secara langsung. Chatting dan bahasa tulisan lainnya ketika sedang  berkomunikasi lewat internet membuat orang tidak perduli dengan tata bahasa dan tata kalimat yang baik. Seolah-olah mereka mempunyai bahasa ‘khusus’ yang hanya dimengerti oleh mereka sendiri.


2.    Gaya hidup malas
Tehnologi dapat mengurangi kreativitas; teknologi yang menjadi alat bantu manusia menjanjikan sejuta efisiensi. Oleh karena itu, manusia akan menjadi malas karena kemajuan teknologi tersebut. Sebagai misal, aktivitas copy-paste di mahasiswa akan menjadi budaya plagiat di kemudian hari. Pada akhirnya kreativitas seseorang dapat menurun jika ia tak pandai memanfaatkan teknologi untuk pengembangan dirinya.

3.   Gaya hidup tidak sehat
Apapun yang berlebihan pasti menghasilkan hal yang tidak baik. Tak terkecuali dengan perangkat teknologi. Sejatinya teknologi menawarkan kepraktisan dan kemudahan dalam beraktifitas. Namun,apabila dilakukan secara berlebihan akan menimbulkan gangguan bagi kesehatan. Berikut ini adalah beberapa gangguan akibat kemajuan teknologi masa kini.

  • Gangguan susah tidur

Sebuah surveidi Amerika Serikat (AS) mengindikasikan masyarakat  di sana tidak bisa mengendalikan tidurnya karena gadget yang digunakan. Hasil ini di ketahui melalui survei National Sleep Foundation yang menyatakan 95% responden selalu mengisi waktu dengan bermain game, menonton tv dan menggunakan ponsel pintar sebelum tidur. Cahaya dari layar mampu menginvasi mata dan menyebabkan keinginan untuk tidak tidur.

  • Cedera regangan akibat mengetik

Cedera tidak hanya diderita oleh atlet saja, karyawan yang terlalu banyak menggunakan keyboard juga bisa terkena. penggunaan jari, pergelangan tangan, lengan, dan bahu secara berulang dapat menyebabkan kerusakan yang tidak mampu di perbaiki oleh tubuh. Karena itu, usahakan berhenti sejenak kala tubuh mulai terasa letih. Penggunaan jari, pergelangan tangan, lengan, dan bahu secara berulang-ulang dapat menyebabkan kerusakan yang tidak mampu diperbaiki oleh tubuh dari waktu ke waktu. Langkah-langkah pencegahan seperti istirahat yang teratur sangat disarankan.

  • Pendengaran Berkurang

Selama lebih dari 30 tahun, sejak pertama kali earphone diciptakan, muncul kekhawatiran akan kerusakan pendengaran karena pemakaian yang terlalu sering. Di Perancis telah ada larangan produsen gadget untuk memproduksi earphone yang menghasilkan suara melebihi tingkat tertentu.

  • Mabuk akibat game atau  film 3D

Sebuah penelitian yang pernah dirilis asosiasi Dokter Mata di Amerika Serikat telah menemukan gangguan kesehatan akibat tv dan game 3D. seperempat pemakainya ternyata mengalami ketegangan mata, penglihatan kabur, pusing, sakit kepala, atau mual setelah melihat citra 3D.

  • Sulit konsentrasi

Kecanduan akan gadget terkadang bisa membuat seseorang mudah bosan, gelisah, dan amarah tak terkontrol, ketika trepisah dari gadgetnya. Hal ini tentu sangat tidak baik bagi perkembangan jiwa. Akibat terburuknya adalah seseorang memngalami kesulitan interaksi di dunia nyata. 
  • Sakit kepala akibat ponsel

Riset yang ditugaskan oleh produsen ponsel pada tahun 2008 lalu menemukan bahwa melakukan panggilan telepon sesaat sebelum tidur dapat mempengaruhi kualitas tidur yang dapat menyebabkan sakit kepala keesokan harinya.

  • Kecanduan Internet

Banyak psikiater saat ini yang menawarkan pengobatan untuk kecanduan internet dan telah merawat pasien yang mengatakan bahwa dunia online telah mengambil alih kehidupannya. Menurut psikiater AS, Jerald Block, kondisi tersebut harus dilihat sebagai gangguan klinis melihat makin meningkatnya jumlah orang yang kecanduan game dan pornografi di intenet.

C. Peran Psikologi dalam Perkembangan Teknologi

Psikologi sebagai ilmu kejiwaan banyak membahas mengenai dampak – dampak kejiwaan dalam pemanfaatan sesuatu, termasuk teknologi komputer. Dampak tersebut muncul kepermukaan seiring dengan penerapannya didunia nyata / kehidupan sehari – hari. Psikologi sendiri dapat diterapkan pada ilmu teknologi komputer sebagai sarana penyeimbang antara kemajuan zaman dengan aspek kejiwaan manusia. Sebagai contoh pengaplikasian psikologi pada ilmu komputer berikut ini akan dibahas mengenai hal tersebut.

1. Psikologi berperan sebagai penyeimbang

Dalam penggunaan software pembantu kerja manusia diharapkan pembuat software mempertimbangkan aspek psikologis yang akan terjadi pada penggunanya sehingga tidak menimbulkan rasa ketergantungan yang berdampak pada penurunan kreatifitas individu sebagai pengguna.

2. Psikologi berperan sebagai dasar – dasar analisa pemecah kebuntuan

Kadang kala individu mengalami kebuntuan dalam pengembangan suatu teknologi. Mungkin ada banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi, tapi dengan melakukan analisa terhadap kebutuhan psikologi “user” maka dengan mudah muncul ide – ide baru yang membantu dalam usaha pengembangan suatu teknologi.

3. Psikologi berperan sebagai sarana konseling dan motivasi

Beberapa masalah mungkin tidak dapat dijelaskan dengan menggunakan teori – teori sains yang bersifat logis. Penggunaan ilmu psikologi tentunya sangat membantu dalam penyelesaian masalah – masalah yang sifatnya non-teknis , misalnya stress kerja, perselisihan dengan rekan dan lain – lain yang tujuannya adalah untuk menambah motivasi dan peningkatan kinerja individu yang memanfaatkan kemajuan teknologi komputer.

4. Psikologi sebagai landasan pengambilan keputusan

Banyak yang tidak menyadari bahwa tiap keputusan yang diambil dalam hal apapun selalu berdampak pada sisi psikologis seseorang. Psikologi dalam hal ini menjadi landasan pengambilan keputusan yang bertujuan untuk meminimalisir efek negatif. Misalnya saja pada peluncuran produk komputer. Seorang yang membuat produk tersebut harus tahu betul kapan produk diluncurkan dan kepada siapa produk diperuntukan, tentunya dengan mempertimbangkan efek – efek psikologis “user”. Jangan sampai seorang “user” malah merasa terbebani oleh produk tersebut akibat waktu peluncuran yang terlalu cepat dari yang seharusnya dilakukan ataupun salah sasaran pasar. Adalah hal yang sangat keliru bila software yang diperuntukan untuk orang dewasa justru dipakai / dijual pada pelajar yang pola dan kemampuan kognitifnya belum mampu. Contoh : penggunaan visual basic untuk anak sekolah dasar.

D. Kesimpulan

Kemajuan teknologi saat ini yansg sangat membantu manusia dalam mempermudah melakukan pekerjaannya sangat berpengaruh dengan perubahan pola hidup manusia itu sendiri. Pengaruh yang dapat langsung kita rasakan adalah perubahan gaya hidup manusia ke arah yang lebih baik ataupun ke arah yang lebih buruk sesuai bagaimana cara kita menyikapi perkembangan teknologi ini.  Kalau kita terus menerus mengikuti perkembangan teknologi yang sangat pesat ini dengan melupakan norma-norma perilaku yang sesuai di masyarakat, maka dapat dipastikan kita  akan menjadi budak teknologi. Oleh karena itu, perkembangan teknologi seharusnya diiringi dengan pengetahuan akan perlunya membatasi diri dalam penggunaan teknologi agar manusia tetap dapat menyeimbangkan antara teknologi dan interaksi sosial di masyarakat sehingga terbentuklah suatu bentuk masyarakat yang modern tetapi tetap memiliki nilai-nilai moral yang baik. Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan menerapkan ilmu psikologi ke tengah-tengah masyarakat sebagai sebuah penyeimbang sehingga masyarakat dapat menggunakan teknologi dengan seoptimal dan seefisien mungkin. 

07 April 2013

Profil Saya

Hai.... Teman-teman Blogger, Apa kabar?  Sehat selalu kah?? Oh iya, kali ini saya akan memposting tentang profil saya. Karena saya belum memperkenalkan lebih jauh tentang saya, jadi saya harap setelah membaca postingan ini, teman-teman bisa lebih mengenal saya karena ada pepatah yang mengatakan tak kenal maka tak sayang, So Ini dia profil saya :




Nama      : Dian Aria Ningsih
TTL         :  Medan, 4 May 1994
Alamat     : Jl. Platina 7E, Titipapan, Medan
Email : dianarianingsih@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
SDN 067249 Marelan (1999 – 2005)
SMP Negeri 16 Medan (2005 – 2008)
SMA Negeri 3 Medan (2008 – 2011)
S-1 Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara (2011 – Sekarang)

Prestasi dan Kelebihan :
Sebenarnya prestasi dan kelebihan saya itu hanya sedikit. Beberapa prestasi saya yaitu selama saya duduk di bangku SD sampai SMP saya selalu mendapatkan juara kelas dan saya selalu masuk di top 3 alias tiga besar di kelas. Tetapi ketika saya duduk di kelas 2 SMP sampai 2 SMA, prestasi saya menurun dan saya hanya mendapat peringkat di luar 10 besar. Waktu saya duduk di kelas XI SMA saya dan beberapa teman pernah mewakili sekolah saya untuk mengikuti olimpiade O2SN Biologi, tetapi sayangnya saya tidak menang. Pada olimpiade tersebut banyak sekali saingan dari berbagai sekolah dan kurangnya penguasaan materi Biologi saya yang menyebabkan saya tidak menang. 

Selama saya duduk di bangku SMA, ada 3 ekstrakurikuler yang saya ikuti yaitu SEC (Smantig English Club), Klub Biologi dan Bela Diri Pencak Silat Merpati Putih. Tetapi setelah saya duduk di kelas XII saya berhenti dari ketiga ekskul tersebut karena saya harus mempersiapkan diri untuk menghadapi Ujian Nasional dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi. Saya mengikuti bimbingan belajar di suatu lembaga bimbingan belajar supaya saya bisa lulus UN dan masuk perguruan tinggi negeri. Dengan usaha yang keras dan doa yang tiada hentinya saya akhirnya lulus di S-1 Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara dan itu adalah prestasi yang paling membanggakan untuk saya.

Kalau berbicara mengenai kelebihan saya, sebenarnya saya tidak memiliki banyak kelebihan. Salah satu kelebihan saya adalah saya bisa menguasai bahasa Inggris dengan cukup baik terbukti ketika saya dulu masih mengikuti kursus bahasa Inggris, saya kebanyakan mendapatkan peringkat ke – 1. Saya juga bisa menguasai beberapa bahasa pemrograman khususnya di bidang Web Programming yaitu HTML dan PHP. Memang saya belum terlalu expert di bidang web programming tersebut, tetapi saya akan terus berusaha untuk mempelajari lebih lanjut. Saya lebih memiliki minat di bidang eksakta daripada non-eksakta karena bagi saya bidang non-eksakta seperti ilmu sosial lebih menuntut banyak hapalan, sedangkan saya tidak terlalu suka menghapal. 

Demikian sedikit dari profil dan pengalaman saya yang dapat saya sampaikan. Terima kasih sudah mengunjungi blog saya. Tetap ikuti postingan blog saya yaaa teman-teman.