20 March 2013

Sensasi dan Persepsi di Sekeliling Kita


Hai.. Teman-teman! Apa kabarnya kali ini? Semoga teman-teman sehat selalu ya. Amiiiinnn. Pada postingan kali ini saya akan membahas tentang sensasi dan persepsi di sekeliling kita. Materi ini adalah salah satu materi yang diberikan oleh dosen mata kuliah Pengantar Psikologi Umum pada minggu lalu. Nah, apa sebenarnya sensasi dan persepsi itu? Setelah saya searching sana-sini di Google, saya mendapatkan beberapa penjelasan tentang sensasi dan persepsi .

Sensasi (sensation)  berasal dari bahasa latin : sensatus, yang artinya dianugerahi dengan indra, atau intelek. Atau Sensasi berasal dari kata “sense” yang artinya alat pengindraan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Sensasi adalah proses penerimaan, penerjemahan, dan penyampaian informasi dari dunia luar. Tentu saja sensasi melibatkan kelima alat panca indra kita yaitu indra peraba (kulit), indra penglihatan (mata), indra pencium (hidung), indra pendengaran (telinga), dan indra perasa (lidah) dalam proses penerimaan rangsangan tersebut. Persepsi  (perception)  berasal dari bahasa Latin perception: dari percipere, yang artinya menerima atau mengambil. Persepsi merupakan proses menerjemahkan sensasi dan membuat informasi menjadi lebih bermakna. Proses persepsi sangat bergantung dari sensasi. Persepsi satu orang berbeda dengan orang lainnya karena orang memiliki pandangan-pandangan atau ide-ide yang berbeda tentang suatu hal.

Kali ini saya akan membagikan pengalaman saya tentang sensasi dan persepsi. Pada awalnya saya sangat bingung tentang apa pengalaman saya yang berhubungan dengan sensasi dan persepsi dan bahkan saya tidak tahu pengalaman apa yang akan saya bagikan. Namun, setelah cukup lama merenung dan berpikir keras.. hahahah lebay. Saya akhirnya menyadari bahwa sensasi dan persepsi itu adalah bagian dari kehidupan kita. Persepsi selalu terjadi di sekeliling kita dengan cara yang spontan dan tersirat setelah adanya proses sensasi. Saya memang tidak bisa menyebutkan semua pengalaman saya yang berhubungan dengan sensasi dan persepsi karena memang itu terlalu banyak. Saya akan membagikan sedikit saja pengalaman saya. Lets check it out friends.

Pengalaman saya yang pertama adalah pengalaman mengajar anak-anak les. Ini adalah pertama kalinya bagi saya untuk bekerja paruh waktu. Tapi saya lebih suka menyebutnya mengajari anak les daripada bekerja.  Di tempat les yang kecil-kecilan itu saya banyak berinteraksi dengan anak-anak SD sampai SMP yang masing-masing berbeda karakter dan sifatnya. Ada salah satu anak les bernama Pery yang baru duduk di kelas 1 SD. Sebenarnya Pery ini adalah anak baru di tempat les tersebut. Pery ini anak yang pendiam dan persepsi saya melihatnya itu menunjukkan anak yang baik (tidak nakal dan pecicilan). Namun, setelah seminggu dia belajar di tempat les tersebut ternyata persepsi saya salah. Ternyata Pery adalah anak yang sangat jahil dan pecicilan. Dia suka sekali mengganggu teman-temannya yang lain yang sedang belajar. Tentu saja teman-temannya yang lain merasa terganggu. Dia juga sukar sekali kalau diajari membaca dan menulis karena sifat aslinya yang pecicilan. Saya juga merasa kesal dan palak melihat tingkahnya. Akhirnya dia mau belajar setelah diberikan permen oleh ibu saya. Setelah itu saya berpikir dan mengerti bahwa anak-anak cenderung melakukan sesuatu setelah diberikan sebuah dorongan (stimulus).

Pengalaman saya yang lain adalah saat saya pertama kali masuk dan belajar di kampus Universitas Sumatera Utara. Waktu itu saya belum mengenal teman-teman saya di kampus TI. Ketika saya melihat teman-teman baru saya merasakan persepsi yang berbeda-beda antara teman-teman saya. Kita semua sudah tahu kalau hanya dengan melihat wajah seseorang maka kadang kita dapat menebak seperti apa orang tersebut. Jadi ada teman saya yang ketika saya melihatnya persepsi saya itu saya merasa dia orang yang sombong dan pendiam. Tapi lama kelamaan saya mengenalnya, ternyata persepsi saya salah karena dia orangnya baik dan enak diajak bicara. Saya tidak menyebutkan namanya karena takut nanti dia tersinggung. Hehehhe… Just like some words say “Don’t judge a book by its cover”.

Nah, ini adalah pengalaman terakhir saya yang akan saya bagikan. Seperti yang saya katakan diatas, pada awalnya saya benar-benar tidak tahu pengalaman apa yang akan dibagikan di blog ini karena saya belum ada ide. Lalu saya pun meminta pendapat dari beberapa teman saya melalui chatting gtalk. Mereka juga sedang sibuk mengerjakan tugas tentang membagikan pengalaman ini. Saya yang dari awal bingung mau posting pengalaman apa akhirnya saya pergi ke dapur untuk minum dan saya pergi ke kamar mandi. Pada saat itulah saya akhirnya mendapatkan ide untuk menulis ini. Saya pun langsung memberitahu teman saya di chat kalau saya punya ide untuk menulis blog. Kemudian mereka pun langsung membalas chat saya dan bertanya pengalamannya tentang apa. Saat saya sedang menulis postingan ini pun teman saya berulang kali bertanya pada saya sudah berapa kata yang saya tulis. Persepsi saya sangat yakin kali ini pasti teman saya itu sangat penasaran tentang tulisan saya yang aneh ini. Hahhaha …

Oke friends.. Itulah sedikit dari pengalaman saya tentang sensasi dan persepsi. Terima kasih sudah mengunjungi blog saya. Tetap tunggu postingan saya selanjutnya yaaa… See You..

No comments:

Post a Comment